Himapeka Waradipa Unilak Tanam Ratusan Bibit untuk Konservasi Penyelamatan Gajah di Tesso Nilo

Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam dan Konservasi Waradipa (Himapeka Waradipa) Unilak mengadakan kegiatan konservasi di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan, Sabtu (3/9/2022), berupa penanam ratusan bibit pohon di Taman Nasional Teso Nilo sebagai upaya konservasi penyelamatan satwa dilindungi, Gajah, bersama Balai TNTN.

Himapeka Waradipa Unilak Tanam Ratusan Bibit untuk Konservasi Penyelamatan Gajah di Tesso Nilo
Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam dan Konservasi Waradipa Himapeka Waradipa Unilak mengadakan kegiatan konservasi di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan, Sabtu (3/9/2022), berupa penanam ratusan bibit pohon di Taman Nasional Teso Nilo sebagai upaya konservasi penyelamatan satwa dilindungi, Gajah, bersama Balai TNTN.

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam dan Konservasi Waradipa Himapeka Waradipa Unilak mengadakan kegiatan konservasi di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan, Sabtu (3/9/2022), berupa penanam ratusan bibit pohon di Taman Nasional Teso Nilo sebagai upaya konservasi penyelamatan satwa dilindungi, Gajah, bersama Balai TNTN.

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru ini melibatkan mahasiswa pencinta alam dari berbagai perguruan tinggi di Riau. 

Sebelum berangkat ke Pelalawan, Himapeka Waradipa Unilak melakukan diskusi dengan tema Konservasi Alam untuk Masa Depan Riau. 

Diskusi yang menghadirkan narasumber Made Ali Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau, Dr Afni Zulkfili Tenaga Ahli Menteri KLHK, Riko Kurniawan Direktur Paradigma, sebagai moderator Dara Cahyaning, di aula Pustaka Unilak itu dibuka Wakil Rektor II Hardi SE MM.

Ketua BEM Unilak Septian Fransdika mengucapkan terima kasih kepada Wakil Rektor II Unilak dan Dr Afni  dari tenaga ahli Menteri KLHK. 

Kegiatan dilakukan dengan dialog dan diskusi tentang konservasi alam Riau, sementara untuk besok (Sabtu) melakukan kunjungan konservasi ke Taman Nasional Teso Nilo Kab Pelalawan, dengan agenda penanam bibit pohon yang dilakukan oleh mahasiswa yang turun berjumlah 50 orang, serta melibatkan Mapala se Riau.

"Ini merupakan kontribusi dampak nyata dari keterlibatan kita sebagai mahasiswa pencinta alam khususnya mahasiswa Lancang Kuning. Sebagai kader intelektual perlu kita menjaga dan melindungi lingkungan, hal terkecil tentu bisa dimulai dari tidak membuang sampah sembarangan," ujar Frans.

Sementara itu, Wakil Rektor II Unilak Hardi SE MM meminta mahasiswa Unilak untuk peduli lingkungan dan konservasi. Disampaikan Hardi, saat ini di Unilak ada Arboretum yang sering digunakan bahan penelitian, dan kegiatan konservasi dari baik mahasiswa, dosen, maupun pelajar SMK di Riau.

"Perlu kirannya generasi muda meningkatkan pemahaman akan konservasi, Unilak sebagai kampus hijau konsisten melakukan perawatan dan penanam pohon, jika ada pohon yang mati, atau tua, atau disambar petir maka Unilak akan mengganti atau menanam kembali pohon. Terkhusus bagi mahasiswa yang tergabung di Waradipa Unilak agar menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainya dibidang konservasi dan menjaga lingkungan," harap Hardi. (sri)