Sholat Perintah Langsung Allah Bagi Umat Muslim Melalui Peristiwa Isra’ dan Mi’raj

Setiap tahunnya umat muslim di Indonesia memperingati peristiwa Isra dan Mi’raj. Wakil Dekan III Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Riau (UIR) Dr. H. Saproni, M.Ed menjelaskan, Isra berarti Rasulullah SAW diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sedangkan Mi’raj berarti naik, yaitu peristiwa naiknya Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Sholat Perintah Langsung Allah Bagi Umat Muslim Melalui Peristiwa Isra’ dan Mi’raj
Setiap tahunnya umat muslim di Indonesia memperingati peristiwa Isra dan Mi’raj. Wakil Dekan III Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Riau (UIR) Dr. H. Saproni, M.Ed menjelaskan, Isra berarti Rasulullah SAW diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sedangkan Mi’raj berarti naik, yaitu peristiwa naiknya Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

KLIKCERDAS.COM, PEKANBARU - Setiap tahunnya umat muslim di Indonesia memperingati peristiwa Isra dan Mi’raj. Wakil Dekan III Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Riau (UIR) Dr. H. Saproni, M.Ed menjelaskan, Isra berarti Rasulullah SAW diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sedangkan Mi’raj berarti naik, yaitu peristiwa naiknya Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Menurut jumhur ulama, katanya, perjalanan tersebut merupakan mukjizat karena yang diperjalankan berupa ruh dan jasad Nabi Muhammad SAW. Ibrah saat proses isra’ yaitu Rasulullah mengimami para nabi di Masjidil Aqsa, sedangkan ibrah saat peristiwa mi’raj Rasulullah diberikan kesempatan oleh Allah untuk naik ke Sidratul Muntaha dan mendapatkan wahyu perintah melaksanakan shalat.

Sebelumnya semua perintah yang tertera dalam Alqur’an yang Allah turunkan melalui malaikat Jibril. Namun, perintah melaksanakan sholat, diperintahkan langsung oleh Allah kepada nabi Muhammad SAW. Hal ini tentunya menunjukkan perintah yang luar biasa tentang pelaksanaan sholat.

Sebelum adanya peristiwa tersebut, katanya, perintah sholat malam telah tertera dalam QS. Al-Muzammil:20. Namun perintah sholat malam diturunkan saat peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang awalnya 50 kali dalam sehari semalam, menjadi 5 kali setelah terjadi dialog antara Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT.

“Sholat merupakan makna dari seseorang kenapa ia hidup. Artinya jika kita dalam kondisi apapun itu hanya sebagai pekerjaan tambahan dari Allah, sedangkan sholat adalah alasan pokok kenapa kita hidup,” jelas WD III FAI UIR.

Sebegitu pentingnya perintah shalat, jika umat muslim tidak mampu sholat secara berdiri, Allah mudahkan dengan sholat secara duduk. Jika tidak sanggup lagi dapat dilakukan dengan berbaring, dan jika tidak sanggup juga Allah mudahkan melalui gerakan mata.

Untuk itu Dr. H. Saproni, M.Ed menghimbau kepada civitas akademisi UIR, kaum muslimin dan muslimat, jangan pernah meninggalkan sholat meskipun memiliki aktivitas yang padat, jika tidak bisa melakukan sholat secara jamaah maka lakukan secara mandiri. Semua kemudahan telah Allah berikan tinggal bagaimana umat muslim menjalankannya. (sri)